JADIKAN KOTA MANADO BEBAS
KEMACETAN


Perkembangan Kota Manado pada 10 tahun terakhir meningkat sangat pesat. Pembangunan dalam berbagai bidang pun semakin melengkapi perkembangan Ibu Kota Sulawesi Utara ini. Kota manado juga memiliki strategis yang baik dan didukung oleh pariwisata yang cukup menarik.

Manado sangat berperan penting dalam menopang posisi Ibu Kotanya sendiri untuk di bawah kearah yang lebih strategis yaitu sebagai gerbang ekonomi Asia Pasifik. Jika di lihat dari berjalannya waktu Kota Manado memiliki perkembangan yang di dukung oleh kontribusi sektor perekonomian perdagangan dan jasa. Kerena manado di sebut sebagai sektor perdagangan dan jasa maka penyerapan tenaga kerja dan pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) masih relative dominan. Sedangkan, jika di lihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) kontribusi perdagangan dan jasa dalam satu dekade masih cukup untuk mendominasi di kota dengan penduduk yang hamper setengah juta jiwa.

Dengan berkembangnya Kota Manado tersebut maka kota ini sering menghadapi masalah yaitu kemacetan yang terjadi pada arus lalulintas yang terjadi dari hari ke hari. Jika di cermati kemacetan terjadi hanya di beberapa titik saja. penyebab terjadinya kemacetan karena kurangnya kapasitas jalan sehingga tidak memadai, volume kendaraan yang melintas makin hari makin banyak, dan kurangnya kedisiplina dalam berlalulintas.

Kondisi ini tentu tidak akan mampu menampung pertambahan jumlah kendaraan yang konon setiap bulan bertambah tiga ribu unit. Kemacetan ini terjadi di akibatkan oleh kurangnya sikap masyarakat baik pengendara maupun pejalan kaki, bagaimana caranya agar kota yang berkembang bisa terhindar dari pada kemacetan, untuk menghindari dari pada kemacetan yang terjadi di jalan tersebut para pengendara dan pejalan kaki harus mengintropeksi diri mereka karena kebanyakan dari kendaraan umum sering mencari celah untuk mendahului, berhenti menaikan dan menurunkan para penumpang. Di sisi lain, kurangnya kesadaran dari pada warga yang menumpangi kendaraan umum sehingga menambah persoalan karena naik dan turun di mana saja sesuai dengan keinginan hati mereka.

Sulit sekali jika membayangkan dan melihat kendaraan umum berjajar di saat terjadi kemacetan, semuanya seakan berburu dengan waktu seperti kejar setoran sehingga penumpukan kendaraan sering terjadi pada titik-titik tertentu. Karena di Kota Manado sering terjadi kemacetan di beberapa titik maka Polda Sulawesi Utara dan Dephub Sulawesi Utara berusaha untuk menerapkan one way traffick. Usaha yang di lakukan oleh Polda dan Dephub pun berhasil rupanya berhasil walaupun di tempat-tempat tertentu masih tarjadi kemacetan yang luar biasa.

Meskipun usaha yang di lalkukan Polda dan Dephub belum terpenuhi semuanya namu mereka tidak berhenti sampai di situ saja karena bagi mereka menerapkan one traffick way hanyalah sebagai uji coba saja jadi masih perlu evaluasi apakah penerapan tersebut bisa terus dilaksanakan atau dibatalkan. Terjadinya kemacetan, bisa menimbulkan kekerasan yang terjadi di kalangan masyarakat. Jika sudah terjadi seperti itu di kalangan masyarakat kita hanya butuh saling pengertian di jalur lalulintas agar Kota Manado lebih baik, teratur, dan tentu tidak macet artinya penyelenggara jalur ini harus benar-benar mengamati hasil ujicoba dengan teliti dan tidak segan membatalkan kalau memang perubahan tersebut tidak membuat Manado bebas dari pada macet.